Rhea Bete!
Judul :
Nggak Usah Jaim Deh!
Jenis :
Fiksi
Penulis :
Valleria Verawati
Penerbit :
PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit :
2005
Tempat terbit :
Jakarta
Jumlah halaman :
236
Cewek
satu ini lahir di Jakarta, 2 Juni 1984. Orangtuanya memberi nama “Verawati”,
telah setelah dibaptis bertambah menjadi “Valleria Verawati” dan nama panggilan
kesayangannya “Verra”. Saat ini Vera kuliah di fakultas psikologi Universitas
Tarumanegara. Selain hobi baca dan nulis, Vera hobi banget ngoleksi novel
TeenLit khusus karya anak bangsa alias TeenLit lokal. Katanya sih karya dalam
negeri lebih nyambung kalau dibaca. Buku favoritnya tuh Harry Potter, dan Vera
sangat mengaggumi J.K.Rowling.
Hobi
menulisnya itu sudah muncul sejak masih SD, tapi waktu itu hasil karyanya Cuma
untuk ditempel di majalah dinding sekolah. Menulis baginya adalah cara untuk
menghibur diri. Cewek ini bilang, dengan menulis dia bisa mengungkapkamn
seluruh perasaannya. Nggak Usah Jaim Deh! adalah novel pertamanyayang berhasil
ia selesaikan. Biasanya kalau nulis cerita yang panjang, dia suka bosan
sehingga sering kali cerita itu putus di tengah jalan. Makanya waktu noveel ini
selesai, dia nekat mengirimkannya.
Pecinta
warna pink ini juga merasa dirinya masih pemula di dunia menulis. Makanya dia
senang banget waktu dikasih kesempatan dan bantuan dari tim GPU untuk
menerbitkan novelnya ini. Ibarat pelari, Vera merasa akhirnya dia bisa juga
berdiri di garis START untuk mengawali perjuangannya. Dia berharap banget novel
ini bukan novelnya yang terakhir. Dia juga pengin banget bisa terus berkarya
dan mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Saat ini salah satu dari
berjuta mimpinya telah tercapai, yaitu melihat nnovelnya terpanajang di
toko-toko buku.
Setiap
hari dilalui Rhea dengan wajah manyun. Gimana nggak manyun, coba? Berangkat dan
pulang sekolah bareng papa. Nila-nilainya dipantau papa. Tingkahnya di sekolah
pun diawasi papa. Soalnya papa Rhea kepala sekolah. Boro-boro bisa pacaran,
cabut ke mal aja nggak bisa.
Makanya
waktu Felix ngajak nonton, Rhea senang banget. Kencan pertama, bo! Tapi papa
ngelarang Rhea pacaran karena nilai-nilai Rhea menurun drastis. Karena itu papa
meminta Nico teman kakak Rhea untuk ngelesin Rhea. Nico emang pinter dan
lumayan keren. Tapi kalo jaimnya selangit, mana betah Rhea diajarin sama si
Nico. Nggak Usah Jaim Deh!
Novel ini cerita nya simpel, alurnya mudah dimengerti, bahasanya juga
sehari-hari dan enak dibaca. Ceritanya
manis dan lucu.
Novel ini
ada bagian-bagian yang kurang diperjelas, seperti kasusnya Betet sama Marcia kurang
diceritakan.
Nico membawa Rhea pergi ke pantai, dan duduk di
batu karang di sana. Rhea merasa sangat nyaman. Kesempatan itu juga Rhea
gunakan untuk bertanya, mengapa Nico akhir-akhir ini sangat berbeda dari
sebelumnya, terutama perlakuannya. Jawaban Nico mengejutkan Rhea. Ternyata
selama ini Nico menyukai Rhea, apalagi setelah bertahun-tahun mereka nggak
ketemu. Nico menjadi jutek dan tegas, semata-mata karena ia ingin menjadi sosok
yang diidolakan Rhea semenjak kecil yaitu papanya. Ia berharap dengan begitu
Rhea menyukainya. Tapi sifatnya itu malah bikin Rhea bete, dan mereka jadi
sering berantem.
Novel ini
menceritakan kisah seorang gadis SMA yang cantik, Rhea, dengan kehidupan yang
menurut dia jauh dari kata menyenangkan. Coba bayangkan, tiap hari diantar dan
dijemput ma papanya, nilai-nilainya dipantau oleh papanya, tingkahnya di
sekolah pun diawasi oleh papanya. Maklum, papa gadis ini adalah kepala
sekolahnya sendiri, apalagi papa Rhea sudah sangat kental dengan sebutan kepala
sekolah sangar. Dan karena latar belakang seperti itu, boro-boro bisa pacaran,
cabut ke mal aja susahnya minta ampun.
Suatu hari,
salah satu cowok the most wanted di sekolah, Felix, mengajak Rhea nonton.
Amazing! That’s first date, bo’! Tapi, seperti dugaan Rhea, papanya melarang
Rhea pacaran, karena selain menurutnya Rhea tak pantas bergaul dengan orang
semacam Felix, siswa yang tidak bisa dipercaya, pengecut dan tak tahu aturan,
semenjak itu nilai-nilai Rhea pun menurun drastis. Nah melihat kondisi
nilai-nilai Rhea, papanya meminta Nico teman kakak Rhea mengajari Rhea Soalnya
nilai-nilai Rhea yang 7 atau 8 yang menurut teman-teman Rhea adalah nilai
impian dianggap papa ‘kurang memuaskan’. Nico memang pintar dan lumayan keren.
Tapi, kalo jaimnya selangit, Rhea mana betah diajar sama si Nico.
0 komentar:
Posting Komentar