Rabu, 06 Januari 2016

Resensi Film Negeri Van Oranje





Genre               : Drama
Durasi               : 97 minute
Studio               : Falcon Pictures
Produser           : Hb Naveen, Frederica
Sutradara          : Endri Pelita Dharma Kesuma
Penulis Naskah : Titien Wattimena
Pemain              : Chico Jerikho, Tatjana Saphira, Arifin Putra, Abimana Aryasatya, Ge
                           Pamungkas

Sinopsis:
“Negeri Van Oranje” bercerita tentang 5 muda-mudi asal Indonesia yang tengah kuliah di Belanda. Banjar (Arifin Putra), Wicak (Abimana Aryasatya), Daus (Ge Pamungkas), Geri (Chico Jericho) dan Lintang (Tatjana Saphira) adalah mahasiswa asal Indonesia yang sedang menyelesaikan studinya di Belanda. Kelima pemuda tersebut secara kebetulan bertemu dan menjadi sahabat.
Semenjak menjadi sahabat dan sering bertemu, kelimanya mulai saling curhat masalah pribadi masing-masing baik cerita senang maupun sedih. Masalah mulai timbul saat keempat sahabat itu mulai memperebutkan Lintang, cewek satu-satunya diantara mereka.
Disaat yang sama, hubungan Lintang dengan pacar Belanda-nya terancam bubaran, karena dia juga menyukai salah satu temannya. Persahabatan mereka diuji.

Kesimpulan:
Negeri Van Oranje merupakan sebuah film yang mengangkat sebuah kisah dari Novel karya Wahyuningrat, Adept Wdiarsa, Nisa Riyadi, dan Rizki Pandu Permana. Film ini menceritakan tentang kisah perjalanan dari 5 sahabat. Tak hanya itu, mereka juga dapat memaknai hidup, perjuangan serta cinta, dan cita-cita dimana mereka berada jauh dari negeri mereka berasal. Perjalanan ini dimulai pada hari ini dari seorang perempuan yang bernama Lintang. Ketika satu hari sebelum pernikahan Lintang berlangsung, Lintang kembali mengingat tentang sahabat-sahabatnya yaitu Banjar, Daus, Geri, dan Wicak.

Kelima sahabat ini berasal dari Indonesia yang menuntut ilmu menjadi mahasiswa dengan jenjang pendidikan Strata 2 dan mereka juga telah menyelesaikan studi Strata 2 mereka di negeri Belanda tersebut. Mereka kuliah pada kota yang berbeda, diantaranya Den Haag, Leiden Utrecht, Rotterda, dan Wageningen. Meskipun berada dikota dan tempat kuliah yang berbeda namun persahabatanlah yang membuat mereka menjadi satu dan membuat kelima sahabat tersebut dapat bertahan di negeri Belanda, negeri yang sangat jauh dari negeri kelahirannya. Mereka berlima telah menjalani rutinitas yang sangat padat untuk dapat menyelesaikan pendidikan Strata 2 mereka, mulai dari jarang tidur karena harus mengerjakan tugas yang harus dikumpulkan minggu itu juga dan yang lainnya.

Persahabatan mereka berlima akhirnya membuat Lintang terbawa yang namanya cinta. Namun apa yang dirasakan Lintang tak dirasakan oleh orang yang ia cintai. Lintang pun harus merasakan sebuah cinta yang bertepuk sebelah tangan yang dikarenakan sebuah alasan yang tidak pernah menduga dari mereka. Hingga akhirnya kebersamaan dari kelima sahabat ini membawa mereka pada Praha. Di Praha inilah timbul sebuah masalah yang besar dan apa yang timbul adalah masalah yang disebabkan karena cinta. Dan hari ini adalah hari yang berarti untuk Lintang karena Lintang akan menikah dengan salah satu dari mereka yang pernah menjadi sahabatnya dahulu ketika berlima.


Pendapat:
Menurut saya cara penceritaan film ini sangat seru ada sedih dan lucu nya. Pemandangannya asik untuk dilihat dan pesan penuh cintanya memikat. Tidak pernah membahas seputar dunia kuliah ataupun konflik lain, film ini terlalu fokus kepada kisah cinta Lintang. Tidak dibikin peduli terhadap hubungan persahabatan secara keseluruhan.


0 komentar:

Posting Komentar

 

My Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design

Blogger Templates